Wednesday, July 18, 2012

Sulitnya Kehidupan Ibu Kandung Balotelli

Manchester - Saat Mario Balotelli hidup mewah dengan bayaran besar yang diterima dari Manchester City, kondisi ibu kandungnya bertolak belakang. Rose Barwuah hidup serba pas-pasan dengan gaji minim.

Mario Balotelli bisa jadi adalah salah satu pesepakbola paling populer di dunia. Di City of Manchester Stadium, The Citizens membayarnya 120 ribu Pounds setiap pekan.

Tetapi, segala keberlimpahan harta yang diterima Balotelli saat ini ternyata sama sekali tidak dirasakan oleh keluarganya, terutama ibu kandungnya, Rose Barwuah. Di sebuah kawasan di Manchester, Rose justru hidup sangat sederhana sebagai petugas kebersihan.

Sebagai perbandingan Rose Barwuah hanya menerima bayaran enam poundsterling per jam.

Dan ketika Balotelli asik mengendarai Bentley Continental GT ke tempat latihan, Rose sudah terbiasa mengantri bus nomor 11 dari Wythenshawe, Manchester, untuk menuju tempat kerjanya.

"Beberapa orang yang tahu kalau anaknya adalah seorang pesepakbola terkenak tak menyangka dia (Rose) bekerja sebagai petugas kebersihan. Ironis sekali, ketika anaknya memoles medali Premier League, ia justru memoles meja," jelas salah seorang sumber seperti dilansir dari Mirror.

Rose Barwuah pindah ke Manchester pada Desember tahun lalu demi bisa berada dekat dengan anak kandungnya. Balotelli sendiri disebutkan beberapa kali sempat mengunjungi ibu kandungnya itu.

"Mario terkadang berada di rumahnya bersama sang adik, Enoch. Balotelli memarkir Bentley berwarna putih miliknya di luar rumah itu. Tetapi mesti dikatakan, Rose sama sekali tak ingin uang dari Mario. Ia betah dan ingin tinggal di rumahnya yang sekarang," lanjut sumber tersebut.

Hubungan Balotelli dengan orang tua kandungnya dikabarkan tidak dalam kondisi yang baik. Itu karena 'Super Mario' kecewa dengan keputusan ibu-bapak kandungnya yang menyerahkan hak asuhnya pada Keluarga Balotelli, sebuah keluarga kaya yang tinggal di Brescia, dan membesarkannya hingga menjadi pesepakbola profesional.

Eks pemain Inter Milan itu sempat menyatakan kalau orang tua kandungnya hanya mendekati dia setelah dirinya jadi pesepakbola ternama dan punya gaji besar.

Tapi keputusan Rose Barwuah menyerahkan hak asuh Mario bukan tanpa alasan. Sebagai keluarga imigran asal Ghana, mereka terpaksa melakukan itu karena kehidupan mereka kala itu sangat miskin, dan bahkan disebutkan tak mampu untuk menghidupi Balotelli kecil.

No comments:

Post a Comment